SELAMAT DATANG DI BLOG KESEHATAN GIGI

semoga blog ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang kesehatan gigi dan mulut

Kamis, 17 Mei 2012

DENTAL DECAY ( KARIES GIGI )

DENTAL DECAY

A. Definisi
Dental decay atau karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang
artinya kebusukan. Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang
dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya
keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh
pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga timbul destruksi
komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas (Anonim, 2010).

B. Etiologi
Karies gigi disebabkan oleh 4 faktor/komponen yang saling berinteraksi
yaitu:
1. Komponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi : komposisi gigi,
morphologi gigi, posisi gigi, pH saliva, kuantitas saliva, kekentalan saliva.
2. Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu
menghasilkan asam melalui peragian yaitu ; Streptococcus, Laktobasilus.
3. Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang
mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat
diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam.
4. Komponen waktu

C. Stadium



1. Karies Superfisialis, di mana karies baru mengenai enamel saja, sedang
dentin belum terkena.

2. Karies Media, di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum
melebihi setengah dentin.

3. Karies Profunda, di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah
dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa (Anonim, 2010).

D. Patogenesis
Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya glukosa dapat diragikan
oleh bakteri tertentu dan dapat membentuk asam sehingga pH plak akan
menurun sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit. Penurunan pH yang
berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi
permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun terjadi.
Karies gigi dimulai dengan trjaadinya demineralisasi pada lapisan
email. Emailmenjadi keropos dan lambat launn akan terjadi lubang pada
permukaan gigi. Tanpa perawatan yang baik, proses karies terus berlanjut
menjalar ke lapisan dentin hingga pulpa, dan lambat laun akan mati dan
membusuk.

E. Gambar


F. Diagnosis dan Terapi

1. Karies Dini/karies email tanpa cavitas yaitu karies yang pertama terlihat
secara klinis, berupa bercak putih setempat pada email.
Anamnesis : terdapat bintik putih pada gigi
Pemeriksaan Objektif : Ekstra oral tidak ada kelainan
Intra oral ; kavitas (-) , lesi putih (+)
Terapi : pembersihan gigi, diulas dengan flour
  edukasi pasien/ Dental Health Education

2. Karies dini/karies email dengan kavitas yaitu karies yang terjadi pada
email sebagai lanjutan dari karies dini.
Anamnesa : gigi terasa ngilu
Pemeriksaan objektif : Ekstra oral tidak ada kelainan
  Intra oral ; kavitas (+) baru mengenai email
Terapi : dengan penambalan

3. Karies dengan dentin terbuka/dentin Hipersensitif yaitu peningkatan
sensitive akibat terbukanya dentin.
Anamnesa : - kadang-kadang terasa ngilu saat makan, minum
air dingin
- rasa ngilu hilang setelah rangsangan dihilangkan
- tidak ada rasa sakit spontan
Pemeriksaan objektif : Ekstra oral tidak ada kelainan
Intra oral : kavitas mengenai email
Terapi : dengan penambalan.

Penataksanaan karies gigi ditentukan oleh stadium saat karies
terdeteksi:

1. Penambalan (filling) dilakukan untuk mencegah progresi karies lebih
lanjut. Penambalan biasa yang dilakukan pada karies yang ditemukan pada
saat iritasi atau hiperemia pulpa.

2. Perawatan saluran akar (PSA) atau root canal treatment dilakukan bila
sudah terjadi pulpitis atau karies sudah mencapai pulpa. Setelah dilakukan
PSA, dibuat restorasi.

3. Ektraksi gigi merupakan pilihan terakhir dalam penatalaksanaan karies
gigi, ekstraksi yang telah diekstraksi perlu diganti dengan pemasangan gigi
palsu (denture), implant atau jembatan (brigde).